sankelux ×

Filter aktif: harga lampu led jalan raya Hapus Filter

On 9-Apr-2019

SANKELUX – Sistem penerangan jalan tenaga surya (PJUTS) adalah lampu penerangan jalan umum yang memanfaatkan baterai sebagai penyimpanan energi utamanya. Salah satu  kendala yang sering ditemukan pada sistem PJUTS yaitu terkait dengan baterainya, seperti baterai cepat rusak karena kebanyakan orang lebih memilih baterai dengan harga rendah namun kualitas yang dimiliki kurang baik. Padahal, jika tegangan baterai menurun maka lumen cahaya yang dihasilkan oleh lampu juga akan menurun atau menjadi redup. Untuk mengatasi kendala tersebut, dibutuhkan perencanaan yang matang dalam memilih setiap komponen dalam merancang sistem PJUTS, agar Anda tidak mengeluarkan biaya dua kali. Petimbangan yang terpenting adalah kualitas material dan spesifikasi, bukan terpaku pada harga baterai atau harga lampu LED jalan raya yang terendah.

Sebelum memilih baterai hitunglah terlebih dahulu beban energi (lampu LED jalan raya), yaitu daya beban dikalikan dengan lamanya waktu menyala dalam sehari (jam). Setelah mengetahui beban energi yang dibutuhkan barulah Anda dapat menentukankapasitas baterai yang diukur dalam satuan Ampere Hours (AH) dengan variasi tegangan (V) yang beragam. Dengan perencanaan yang matang, maka minimalisasi rugi Anda akan semakin tinggi.  

Seperti saat “memilih inverter” (kasih backlink dan hilangkan tanda kutipnya https://www.sankelux.co.id/blog/Kriteria-Yang-Harus-Diperhatikan-Saat-Membeli-Inverter-Untuk-Sistem-Panel-Surya), memilih baterai pun terdapat kriteria-kriteria yang harus diperhatikan. Adapun pertimbangan lain yang harus diperhatikan dalam memilih baterai tarbaik untuk sistem PJUTS adalah sebagai berikut:

1.       Days of Autonomy

Aspek ini merupakan kemampuan sistem untuk memenuhi kebutuhan daya beban dalam satuan hari untuk mengantisipasi kondisi cuaca dimana sinar matahari tidak optimal sehingga proses pengisian baterai juga tidak optimal. Days of Autonomy dalam konteks Indonesia dapat dipatok 3 hari. Hal ini dikarenakan mengingat kondisi cuaca yang berpengaruh terhadap radiasai matahari tidak berlangsung terlalu lama karena Indonesia berada di garis katulistiwa dengan musim yang tidak seekstrim  di negara-negara dengan empat musim.

2.       Maximum Depth of Discharge (DoD)

DoD merupakan maksimum penggunaan kapasitas baterai yang direkomendasikan produsen baterai dalam satuan persen terhadap kapasitas tertulis (rated capacity). Hal ini nantinya akan terkait dengan usia pakai baterai. Faktor DoD ini akan mempengaruhi jumlah baterai yang akan digunakan pada kapasitas yang sama. Oleh karena itu, PJUTS akan menempatkan baterai pada kotak yang berada pada tiang  PJU sehingga berat baterai akan menjadi pertimbangan.

3.       Battery Temperature Derating

Battery temperature derating adalah penurunan kapasitas berdasarkan suhu. Baterai akan mengalami penurunan kapasitas apabila temperatur turun. Biasanya produsen baterai menetapkan angka pengujian kapasitas apabila temperatur turun. Biasanya produsen baterai menetapkan angka pengujian kapasitas 100% berada pada temperatur 20°C. Artinya baru pada termperatur dibawah 20°C akan terjadi penurunan kapasitas. Namun, pada suhu yang sangat tinggi bahan kimia pada baterai dapat mengalami penurunan kemampuan atau bahkan merusak baterai.

 

Datasheet Baterai Terbaik Sankelux untuk PJUTS

 

Model

Nominal Voltage

Capacity

Rated Capacity

Temperature

Battery Sankelux Type OPZV 1

2 V

420 Ah

324 AH/ 108 A (3 hr, 1.75 V/ cell)

239 AH/ 23 A (1 hr, 1.60 V/ cell)

Discharge : -20°~55°C

Charge      : 0°~40°C

Storge        : -20°~50°C

Battery Sankelux Type OPZV 2

2 V

1000 Ah

888 AH/ 777 A (3 hr, 1.75 V/ cell)

571 AH/ 571 A (1 hr, 160 V/ cell)

Discharge : -15°~55°C

Charge      : 0°~40°C

Storge       : -15°~50°C

 

Dalam memili komponen seperti disebutkan sebelumnya tidak boleh hanya berpator pada harga modul surya, inverter, baterai atau bahkan harga lampu LED jalan raya, tetapi spesisifikasi disertai dengan kualitas material terbaik. Oleh karena itu, pilihkan produk komponen yang telah mangantongi sertifikasi seperti produk-produk Sankelux dari Sankeindoyang telah mengntongi sertifikat mutu ISO sejak tahun 2008, LIPI, PT. PLN, hingga BPPT. Itulah cara menentukan penggunaan baterai terbaik menurut kami, semoga bermanfaat.

On 26-Mar-2019

SANKELUX- Sejak 10  tahun yang lalu, pemerintah Indonesia telah menyuarakan pemanfaatan energi baru dan terbarukan, mulai dari energi matahari, angin, air, hingga biogas. Hal ini bukan tanpa alasan, dikutip dari Green News, menurut data yang disampaikan ASEAN Centre for Energi (ACE) tahun 2013, Indonesia tercatat sebagai Negara dengan tingkat pemborosan energi listrik tertinggi di dunia. Hal ini ditunjukan dari anggaran subsisdi energi di APBN-P 2014 yang mencapai Rp 453,3 triliun.

Untuk itu, sebagai upaya penghematan energi, baik pemerintah dan swasta mulai gencar menggunakan energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, khususnya untuk fasilitas umum. Salah satu contoh dari upaya ini adalah dengan dibangunnya penerangan jalan raya dengan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Akan tetapi, pembangunan PLTS untuk jalan raya saja dirasa masih belum maksimal. Untuk melakukan penghematan secara masif, pemerintah dan swasta adalah memasangkan lampu LED dengan sistem PLTS di jalan tol. Mengapa jalan tol? Hal ini dikarenakan jalan tol menggunakan banyak sekali lampu penerangan. Jika lampu penerangan jalan tol berdiri setiap 5-10 meter, dapat dibayangkan berapa banyak lampu jalan yang digunakan untuk di setiap wilayah. Oleh karena itu, penggantian ini dianggap sangat efektif dan efisien untuk penghematan energi serta menekan biaya pengeeluaran energi oleh negara.

Gerakan penghematan energi ini berdampak pada produksi lampu LED sangat masif dan membuat harga lampu LED jalan sangat bersaing. Dengan banyaknya penjual lampu LED jalan raya di berbagai marketplace di Indonesia dengan harga lampu LED jalan raya yang terpaut cukup jauh, sepertinya akan membuat Anda bingung. Perlu dipahami bersama bahwa tidak semua lampu LED akan sesuai dengan untuk penerangan jalan tol. Diperlukan spesifikasi khsusus untuk membantu navigasi masyarakat khususnya di malam hari.

Oleh karena itu, Sankelux mengeluarkan empat jenis harga lampu LED jalan raya, yang setiap detail spesifikasinya telah disesuaikan dengan kebutuhan pencahayaan di jalan tol.  Inilah harga lampu LED jalan raya terbaru tahun 2019 beserta spesifikasinya (untuk spesifikasi klik setiap jenis lampu):

 

Saat ini LED digadang-dagang sebagai sumber cahaya masa depan. Pasalnya lampu LED tidak memancarkan panas berlebihan, dan bisa menghemat energi listrik jauh lebih besar daripada lampu konvensional. Meskipun demikian, LED tetap dapat memancarkan cahaya yang terang di luar ruangan sekalipun. Apabila di analisa dalam presentase, berikut efisiensi lampu LED jalan raya Sankelux:

·         Pencahayan lampu LED lebih hemat 85% dari listrik lampu pijar

·         Lampu LED lebih hemat 50% dari listrik yang digunakan oleh lampu fluorescent

·         Lampu LED lebih hemat 50% dari energi yang digunakan oleh CFL

·         Lampu LED lebih hemat antara 20% - 30% dari energi yang digunakan lampu neon

On 15-Mar-2019

SANKELUX- LED merupakan komponen elektronik solid state, sehingga lampu ini tahan terhadap guncangan dan mampu memiliki dimensi yang sangat kecil. Artinya, teknologi ini sangat praktis dari segi penempatan karena tidak memerlukan ruangan yang besar namun tetap memiliki cahaya terang maksimal. Cahaya yang dihasilkan LED merupakan energi elektromagnetik yang dipancarkan dalam bagian spektrum yang dapat dilihat. Cahaya yang tampak merupakan hasil kombinasi panjang-panjang gelombang yang berbeda energi dan bereaksi pada mata.

Karena kedinamisannya, LED telah diaplikasikan ke berbagai teknologi. Mulai dari perangkat elektronik, kendaraan, dan digunakan sebagai pelengkap komponen fasilitas umum seperti PJU. Agar LED dapat berfungsi dengan maksimal, pengaplikasiannya harus dilakukan dengan tepat. Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, diantaranya menyesuaikan ketinggian lampu, dan tingkat keterangan lampu sesuai kebutuhan medan. Kedua aspek tersebut akan berpengaruh pada pemilihan harga lampu LED jalan raya.

Tapi pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana bisa sebuah lampu dengan ukuran yang ramping dapat mengeluarkan cahaya yang sangat terang dan jernih dengan jangkauan yang luas? Apakah pertanyaan tersebut dapat menjelaskan mengapa harga lampu LED jalan raya relatif tinggi?

Pada artikel-artikel sebelumnya sudah dibahas bahwa LED merupakan keluarga dari dioda yang terbuat dari semikonduktor. Artinya, cara kerjanya pun hampir sama dengan dioda yang memiliki dua kutub, yaitu kubu positif (P) dan kubu negative (N). Jika bahan semikonduktor didoping, efeknya adalah muncul elektron-elektron bebas atau disebut juga lubang-lubang (hole) yang akan berfungsi mengantarkan arus listrik. Yang dimaksud didoping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan.

Ketika LED dialiri tegangan maju (forward) yaitu dari Anoda (P) menuju Katoda (K), kelebihan elektron pada tipe P akan berpindah wilayah yang kelebihan hole. Yaitu, wilayah yang bermuatan positif. Saat itulah dimana elektron akan berpapasan dengan hole dan akan melepaskan foton dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

Mengapa bisa demikian? Hal ini dikarenakan  peristiwa jatuhnya elektron ke dalam hole yang terdapat pada daerah tipe P setara dengan elektron yang berpindah dari pita konduksi ke orbit yang rendah sehingga dalam proses ini elektron akan melepaskan energi dalam bentuk foton. Peristiwa seperti ini terjadi pada semua jenis dioda. Energi dalam bentuk cahaya ini kemudian hanya akan tampak pada jenis dioda LED.

Cahaya yang hanya terlihat pada LED ini disebabkan karena bahan semikonduktor yang memiliki jarak antara pita konduksi ke tingkat orbit elekttron dibawahnya cukup besar sehingga menyebabkan frekuensi foton yang dipancarkan sesuai dengan frekuensi gelombang cahaya yang tampak. Hal ini menunukan bahwa jarak antara pita konduksi ke tingkat orbit elektron di bawahnya merupakan faktor yang menentukan warna cahaya yang dipancarkan oleh LED. Dengan mengatur celah pita (wavelength) kita dapat menentukan jenis warna yang dapat dipancarkan oleh LED. Namun, celah pita ini berkaitan dengan bahan semikonduktor yang digunakan dalam LED. Artinya, LED yang memancarkan warna tertentu akan memiliki komposisi bahan semikonduktor yang berbeda dengan LED yang memancarkan warna cahaya yang berbeda.

Berikut bahan-bahan semikonduktor beserta celah pita dengan warna cahaya yang dihasilkan LED. Menurutmu warna apa yang paling cocok untuk penerangan jalan raya?

Bahan Semikonduktor

Wavelength

Warna

Gallium Arsenide (GaAs)

850-940 nm

Infra Merah

Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP)

630-660 nm

Merah

Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP)

605-620 nm

Jingga

Gallium Arsenide Phosphide Nitride (GaAsP:N)

605-620 nm

Kuning

Alumunium Gallium Phosphide (AIGaP)

585 595 nm

Hijau

Silicon Carbide (SiC)

550-570 nm

Biru

Gallium Indium Nitride (GaInN)

450 nm

Putih

 

Sumber: teknikelektronika.com

On 15-Mar-2019

SANKELUX -- Penerangan jalan umum (PJU) merupakan aspek terpenting yang harus ada dalam penataan wilayah. PJU memiliki peran yang sangat penting tidak hanya untuk navigasi pengendara transportasi saja, tetapi juga untuk meningkatkan keamanan bagi masyarakat, menambah estetika keindahan dan memberikan nilai tambah ekonomi suatu daerah.

Namun, amat disayangkan masih banyak pengelola wilayah (pemerintah & swasta) yang masih mengalami kendala dalam hal menyediakan PJU hemat energi. Tidak sedikit pemerintah yang mengalami kesulitan dalam pembiayaan operasional karena tingginya biaya energi listrik yang harus dibayarkan kepada PLN.

Kondisi ini mengakibatkan masyarakat tidak dapat menikmati penerangan dengan optimal pada malam hari. Demi kenyamanan bersama kondisi seperti itu jangan sampai terjadi. Oleh karena itu, penggunaan energi matahari dapat menjadi solusi bagi permasalahan tersebut. Meskipun harga komponen PJUTS lebih mahal daripada PJU konvensional, bahkan untuk harga lampu LED jalan raya sekalipun. Pembangkit listrik ini dapat menjadi investasi jangka panjang tidak hanya dari penghematan energi, tapi juga lebih ekonomis dan ramah lingkungan.

Dalam mengubah energi matahari menjadi listrik untuk PJU, diperlukan perhitungan yang matang. Hal ini untuk mengoptimalkan penerangan saat beroperasi. Kesalahan perhitungan dapat memungkinkan sistem tidak bekerja optimal. Untuk menghitungnya terdapat 4 faktor yang yang harus diperhartikan, yaitu:

1.       Kebutuhan Solar panel (PV)

Solar panel dapat dihitung berapa yang harus dipasang sesuai dengan kebutuhan daya yang akan digunakan menggunakan rumus di bawah ini.

 

n = (Daya x Wh x 1,3)) / 5

 

Contoh:

Sebuah lampu PJU jalan dibuat dengan sistem tenaga surya dengan daya 40 watt. Waktu operasi selama 10 jam per hari, maka kebutuhan PV nya adalah:

 

n = ((40 W x 10 H X 1,3)) / 5

n = 104 Wp

 

Bila kita gunakan PV dengan daya 50 Wp per unit maka kebutuhannya adalah:

104:50= 2.08 unit PV atau jika dibulatkan menjadi 3 buah solar panel 50 Wp.

 

2.      Kebutuhan Power Bank/ Baterai

Baterai merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan daya energi. Dimana besaran tegangan yang dihasilkan pembangkit menggunakan satuan volt (V). Beserta satuan Ampere dalam menyatakan besaran arus yang mengalir saat listrik menyala.

Kebutuhan baterai juga harus mempertimbangkan hari dimana cahaya matahari tidak tersedia karena cuaca. Hal ini perlu dihitung supaya sistem listrik tenaga surya bisa tetap aktif saat cuaca mendung dan hujan. Anda bisa mengkonversi daya matahari dengan pertimbangan cuaca tersebut untuk tiga hari. Oleh karena itu, kebutuhan daya perhari dikalikan tiga.

Contoh:

Kapasitas Baterai = (Daya x 3)) / ((0,85 x 0,6 x 12))

                             = ((400 x 3)) / ((0,85 x 0,6 x 12))

                             = 196.07 Ah

 

Apabila baterai yang digunakan adalah baterai LPC 12 V 75 Ah Sankelux, maka jumlah baterai yang dibutuhkan adalah:

                                    = 196,7 / 75

                                    = 2.62 (Jika dibulatkan menjadi 3 baterai).

 

3.       Kebutuhan Solar Charge Controller

Untuk menghitung kebutuhan charge controller, Anda harus mengetahui terlebih dahulu karakteristik dan spesifikasi dari solar panel. Spesifikasi yang dimaksud misalnya sebagai berikut:

 

Daya (Wp)                                                          : 50 W

Tegangan daya maksimum (Vpm)            : 18,3 V

Arus Daya Maksimum (Ipm)                        : 3,2 A

On 11-Mar-2019

SANKELUX- Penggunaan teknologi lampu LED pada awalnya digunakan bukan untuk kepentingan fasilitas umum seperti penerangan jalan raya tenaga surya (PJUTS). Tetapi  seiring perkembangan teknologi serta tuntutan penghematan energi, penggunaan teknologi lampu LED seolah-olah bertransformasi menjadi sebuah  standar  tersendiri baik di Indonesia ataupun dunia.

Selain lebih hemat dan lebih kecil dalam menyerap energi yang dibutuhkan, lampu LED untuk PJUTS juga menghasilkan cahaya yang lebih terang jika dibandingkan dengan lampu-lampu pada generasi sebelumnya.

Cahaya LED yang tampak dari PJUTS seringkali kita memahaminya bergantung pada besaran daya (watt). Dimana semakin besar watt LED maka semakin besar pula harga lampu LED Jalan raya. Lalu dari mana kita tahu sebuah harga lampu LED jalan raya akan sesuai dengan kualitasnya? Tentunya dari hasil pengujian. Untuk LED, ada empat aspek yang harus diperhatikan yaitu konsistensi warna, usia pakai, colour rendering, dan lumen yang terdiri dari kuat cahaya penerangan dan efikasi.

Perlu dipahami bersama bahwa dalam memilih lampu LED, yang harus diperhatikan adalah tingkat pencahayaan lampunya (lumen). Jadi jangan terlalu terpaku pada besaran daya (watt) apalagi terpaku pada harga lampu LED jalan raya sebagai perbandingan. Selama tingkat pencahayaan yang didapatkan sesuai kebutuhan, maka lampu dapat digunakan meskipun berdaya rendah.

Tetapi, dari keempat aspek tersebut lumen merupakan aspek yang sering kali dihiraukan. Padahal, ini merupakan yang terpenting dan terdapat cara perhitungan khusus untuk menilai berapa lumen yang tepat untuk kebutuhan penerangan baik di dalam ataupun diluar ruangan. Oleh karena itu, untuk mengenal tingkat pencahayaan atau lumen pada LED, dan menilai lumen dan harga lampu LED jalan raya berbanding lurus atau tidak, berikut istilah yang  harus diketahui:

1.       Flux cahaya: Keseluruhan watt cahaya dengan satuan lumen atau disebut juga satuan unit pengukuran dari besarnya cahaya (arus cahaya). 1 watt cahaya kira-kira sama dengan 680 lumen.

2.       Intensitas cahaya: Flux cahaya persatuan sudut ruang yang dipancarkan ke suatu arah tertentu dan diukur dalam satuan candela (cd).

3.       Streradian: Sudut ruang pada titik tengah bola antara jari-jari terhadap luar permukaan bola sebesar kuadrat jari-jarinya

4.       Luminasi: Permukaan benda yang mengeluarkan/memantulkan intensitas cahaya yang tampak pada satuan luas permukaan benda tersebut. Permukaan  yang lebih gelap akan memantulkan cahaya yang lebih sedikit, oleh karena itu dibutuhkan iluminasi yang sama dengan permukaan yang lebih terang.

5.       Iluminasi/Intensitas penerangan: Sejumlah arus cahaya yang jatuh pada suatu permukaan seluas satu meter persegi dari sumber cahaya satu lumen.

6.       Efikasi: Rentang angka perbandingan antara flux cahaya dengan daya listrik suatu sumber cahaya.

7.       Lux: Satuan pencahayaan (iluminasi) yang menyatakan nilai besaran pencahayaan yang ada dalam satu ruangan atau wilayah tertentu yang mendapatkan pencahayaan dari sumber cahaya.

Berikut spesifikasi lumen dan harga lampu LED jalan raya dari www.sankelux.co.id:

Harga lampu LED Jalan Raya

Spesifikasi

Lumens

Tegangan

Arus

Suhu Warna

Daya LED

Efikasi

Kuat Cahaya Penerangan

Rp 1.404.900

104,1 lm/w

3125.1 lm

220 V-AC

0.1419 A

6411

30 Watt

Rp 3.420.000

110.3 lm/w

7182.5 lm

220 V-AC

0.3026 A

6365

On 25-Feb-2019

SANKELUX- Dewasa ini lampu LED (Light Emitting Diode) sudah sangat populer di masyarakat. Karena keunggulannya, masyarakat banyak yang menggunakan lampu tipe ini untuk kebutuhan rumah sehari-hari mereka meskipun harganya tergolong lebih mahal dibandingkan dengan lampu pijar atau neon biasa.

Sebetulnya, lampu LED sudah ditemukan sejak lama namun masih terbatas dalam menghasilkan cahaya dan penggunaannya. Seiring perkembangannya, kini LED mampu menghasilkan cahaya besar dengan konsumsi energi listrik tetap kecil. Keefisienan ini membuat lampu LED kemudian banyak dikembangkan untuk diaplikasikan dalam penggunaan sumber energi terbarukan.

Salah satu jenis lampu LED yang diaplikasikan untuk penggunaan sumber energi terbarukan adalah jenis High Power LED. High Power LED (HPLD) menghasilkan intensitas cahaya lampu yang sangat kuat. Bahkan dapat disebut sebagai yang paling kuat di antara semua jenis lampu LED. Pada dasarnya, jenis ini memiliki potensi untuk lebih cepat panas dibandingkan dengan LED lain. Sehingga dalam memasang HPLED, hendaknya memperkirakan lokasi yang tepat. Yaitu area yang yang terbuat dari bahan penyerap panas agar lampu tetap dingin selama proses konveksi.

Kelemahan jenis lampu LED ini, justru sangat cocok diintegrasikan dengan sistem tenaga surya. Lampu dapat dipasangkan dengan komponen-komponen yang dapat menyerap panas dan mengkonversikannya menjadi energi. Sehingga lampu ini tidak akan mengalami over heating meskipun ditempatkan di berbagai medan. Khususnya di wilayah yang memiliki paparan sinar matahari dengan intensitas yang relatif tinggi.

Sekarang ini HPLED sudah digunakan sebagai lampu penerangan jalan umum ternaga surya. Selain cocok dengan karakteristik penggunaan, lampu ini juga sudah terbukti lebih hemat energi. Oleh karena itu, meskipun harga lampu LED jalan raya tergolong cukup mahal, tetapi sangat populer dan tetap digunakan sebagai komponen pelengkap PJUTS.

Berikut beberapa keunggulan High Power LED:

·         Usia pemakaian sangat awet hingga 50.000 jam. Yang artinya lampu ini dapat digunakan hingga 5 sampai 6 tahun dengan hitungan pemakaian selama 24 jam setiap hari.

·         Jangka waktu pengoperasian yang panjang seperti yang telah dijelaskan diatas artinya satu lampu LED mampu menghemat material dan produksi 25 lampu pijar.

·         Ramah lingkungan karena tidak mengandung unsure merkuri dan 100% dapat di daur ulang. Hal ini merupakan salah satu langkah besar untuk lingkungan yang lebih hijau.

·         Tidak memerlukan energi yang besar untuk pengoperasian (low voltage). Sehingga dengan hubungan sumber energi matahari akan menjadi sebuah keuntungan besar untuk digunakan di wilayah yang jauh dari perkotaan dan ketika musim penghujan yang sedikit mendapat paparan sinar matahari.

·         Cahaya yang diproduksi jenis LED ini tidak merubah warna sekitar. Sehingga sangat aman digunakan sebagai penerangan jalan umum.

Mengacu pada keunggulan-keunggulan di atas, membuat penggunaan HPLD sangat layak untuk dipertimbangkan meskipun harga lampu penerangan jalan LED ini tergolong mahal. Tidak hanya untuk pemakaian dengan tenaga surya, bahkan pemerintah dan kontraktor swasta pun mulai melirik lampu ini sebagai pengganti lampu PJU konvensional.

Untuk mengetahuI harga lampu penerangan jalan LED lebih lanjut silahkan klik disini

On 15-Feb-2019

SANKELUX - Di zaman digital seperti ini, gadget sudah menjadi seperti kebutuhan primer bagi setiap orang. Bagaimana tidak? Dengan gadget kita bisa mengakses internet dan dapat mempermudah keseharian kita. Seperti berkomunikasi, mengakses informasi, menonton, mendengarkan musik dan bermain game.

Dengan berbagai fungsi tersebut tak pelak jika gadget selalu kita bawa kemanapun setiap hari. Namun, dengan penggunaan yang terlalu sering dan ditambah akses internet, gadget kita akan cepat kehabisan baterai. Hal ini tentu membuat energi listrik menjadi kebutuhan utama yang tak bisa dihindari dan harus selalu ada dimanapun.

Yang menjadi masalah adalah jika kita sedang berada di luar rumah. Mencari sumber energi bisa menjadi kendala tersendiri, khususnya jika kita berada di tempat terbuka seperti di gunung, pantai, dan tempat rekreasi lainnya yang jauh dari tempat pengisian daya. Sementara isi daya powerbank kita juga sudah habis dan kita membutuhkan gadget untuk kondisi darurat. Duh, jangan sampai hal ini terjadi kepada Anda.

Oleh karena itu, www.sankelux.co.id menawarkan sebuah solusi untuk Anda, khususnya bagi yang sering melakukan perjalanan ke alam terbuka. Solusi ini disebut dengan solar integrated powerbank, alat yang berfungsi untuk mengisi daya smartphone dengan memanfaatkan energi terbarukan yaitu energi matahari.

Selain itu, dengan menggunakan powerbank solar cell ini artinya Anda telah ikut berkontribusi dalam mempopulerkan renewable energy guna menjaga lingkungan. Bagi Anda yang sering berkunjung ke alam pasti akan memperhatikan keberlangsungan hidup lingkungan. Adapun manfaat dari pemakaian tenaga surya adalah sebagai berikut:

Dibandingkan Dengan Fosil, Energi Terbarukan Lebih Aman

Hasil pembakaran bahan bakar fosil melepaskan karbon dioksida, nitrogen monoksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, karbon monoksida dan lain-lain. Kandungan ini memiliki konsekuensi buruk terhadap kelangsungan makhluk hidup dan ekosistem lingkungan.

Energi Terbarukan Tidak Merusak Lingkungan

Kandungan yang terdapat didalam energi terbarukan termasuk tenaga surya tidak memberikan efek negatif terhadap lingkungan. Selain itu juga lingkungan tidak akan terancam keselamatannya jika manusia berhenti mengebor bahan bakar fosil.

Perubahan gaya hidup Anda sekecil apapun tentunya akan sangat berarti bagi alam. Selain itu, power bank ini tidak hanya dapat digunakan untuk mengisi daya gadget. Tetapi juga sebagai penerangan di outdoor karena dengan membeli power bank dari Sankelux juga terdapat dua set lampu LED 12 Volt dengan kualitas ultra light. Lampu ini sangat praktis dibawa-bawa untuk berkemah dengan pencahayaan setara dengan harga lampu LED jalan raya.

Untuk produk powerbank kami memiliki promo khusus selama bulan februari. Anda hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp300.000 untuk  mendapatkan powerbank 3 WP dengan baterai  li-ion 4000 mAh, lengkap dengan kabael USB dan dua set lampu LED di https://www.sankelux.co.id/product?id=9

On 8-Feb-2019

SANKELUX- Dalam menilai sesuatu masyarakat pada umumnya seringkali melihat hanya dari tampilan luarnya saja. Misalnya dalam menilai fasilitas umum seperti Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya. Mayarakat  pasti hanya memikirkan komponen terpentingnya saja, seperti panel surya, baterai, dan controller. Jarang sekali masyarakat memperhatikan peran penting sebuah tiang selain sebagai untuk melengkapi komponen-komponen tersebut.

Tiang lampu PJUTS merupakan komponen penting dalam struktur lampu penerangan jalan umum, untuk menopang keseluruhan tubuh PJUTS. Tanpa tiang, walaupun Anda menggunakan harga lampu LED jalan raya yang paling bagus sekalipun fasilitas ini tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

Selain itu, PJUTS dapat juga difungsikan sebagai aspek keindahan lingkungan. Maka kriteria yang harus diperhatikan tentu saja keindahan visualnya seperti tiang lampu yang memiliki design yang lebih artistik dan dikombinasikan dengan warna menarik. Untuk mengklasifikasi fungsi tiang PJUTS, dapat dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan bentuknya dan berdasarkan angle nya.

Jenis Tiang PJUTS Berdasarkan Bentuknya:

Untuk tiang PJUTS berdasarkan jenis bentuknya terbagi menjadi 4. Yaitu, tiang octagonal, hexagonal, konvensional (bulat), dan dekoratif. Untuk jenis pertama, kedua, dan ketiga, semuanya berbentuk sama seperti tiang pada umumnya. Yaitu, tinggi menjulang dengan tinggi mulai dari 6-13 meter. Disesuaikan dengan kebutuhan penerangan setiap medan jalan.

Yang membedakan ketiga jenis tiang tersebut adalah bentuk plat besinya. Octagonal berarti memiliki 8 sisi, hexagonal berarti 6 sisi, dan konvensional yang artinya bulat seperti tiang berbentuk bambu utuh pada umumnya. Perbedaan kecil ini tentu dapat dimaksimalkan fungsinya untuk kebutuhan keindahan visual. Sebagai contoh, jenis tiang Octagonal dan dan hexagonal setiap sisinya dapat dicat dengan pilihan warna yang eye catching sehingga mempercantik pinggiran jalan.

Kemudian jenis yang terakhir yaitu tiang dekoratif. Sesuai dengan namanya, tiang ini memang ditujukan untuk dekorasi, sehingga jenis tiang ini biasanya harus dipesan terlebih dahulu. Bentuk tiang tidak terpaku hanya lurus dan tinggi menjulang saja. Tetapi, disesuaikan dengan keinginan misalnya berbentuk spiral dan sehingga tiang PJUTS ini sangat cocok untuk taman kota.

Jenis Tiang PJUTS Berdasarkan anglenya:

Single Angle/ Single Parabola: Jenis ini berarti tiang hanya dapat menopang satu buah lampu LED saja. Biasanya ditempatkan di sisi jalan dua arah.

Double Angle/Double Parabola: Sesuai namanya “double”, tiang ini dapat menopang dua lampu LED dan biasa ditempatkan di tengah-tengah antara dua jalan searah.

Untuk angel parabola single ataupun double fungsinya tetap sama, hanya saja tiang horizontal yang menopang lampu LED berbentuk melengkung ke atas. Sedangkan tiang horizontal jenis angle biasa berbentuk lurus dengan sudut kemiringan 30°. 

Karena tiang PJUTS memiliki jenis yang beraneka ragam, tentunya harga yang ditawarkan pun menjadi beragam. Dengan material plat besi dan timah berkualitas tinggi, tiang PJUTS harganya dapat bersaing dengan harga lampu LED jalan raya. Oleh karena itu, Sankelux menawarkan paket hemat PJUTS yang berisi seluruh komponen lengkap. 

On 18-Des-2018

SANKELUX- Penerangan jalan umum (PJU) memiliki peran yang sangat penting untuk jalan raya. Tidak hanya sebatas memberi pencahayaan pada malam hari, PJU juga berperan sebagai penunjang kemanan bagi para pengendara malam untuk membantu navigasi. Namun, di beberapa daerah masih memiliki masalah mengenai lampu PJU, yaitu lampu yang kerap mati. Adapun matinya lampu PJU tersebut biasanya bukan hanya satu atau dua, tetapi sampai puluhan titik.

Hal ini banyak terjadi khususnya di daerah pegunungan, yang disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari cuaca yang menyebabkan pohon tumbang dan menimpa kabel listrik, hingga lokasi yang jauh sehingga jarang dilakukan perawatan secara berkala oleh PLN. Masalah PJU ini kerap menimbulkan potensi kecelakan lalu lintas yang cukup tinggi setiap tahunnya.

Untuk mengurangi potensi kecelakaan di wilayah-wilayah seperti tadi, hendaknya mulai mengalihkan pemasangan PJU LED (Light Emiting Diode) tenaga surya. Meskipun harga lampu LED jalan raya bertenaga surya lebih mahal, namun dapat meminimalisir kecelakan karena tersebut diatas karena beberapa keunggulan dibawah ini.

Pertama, lampu, solar panel dan baterai ada dalam satu rumah lampu, PJU LED tenaga surya tidak memerlukan kabel-kabel yang dapat tertimpa pepohonan tumbang. PJU LED tenaga surya, berdiri solid secara mandiri.

Kedua, hidup lebih lama dari lampu biasa dan dapat mencapai 30.000 jam.

Ketiga, karena energI listrik bersumber dari matahari dan disimpan dalam baterai, penerangan jalan jenis ini tidak akan terpengaruh dan akan tetap menyala jika terjadi konslet listrik dan sebagainya. Keempat, tidak menghasilkan sinar UV sehingga tidak panas saat digunakan.

Kelima, PJU LED tenaga surya memimili 80% efisiensi dari cahaya lainnya karena LED mendukung tegangan listrik rendah. Keenam, dari segi ukuran PJU LED tenaga surya berbentuk compact dan relatif lebih kecil sehingga lebih minimalis namun dengan cahaya yang terang, hemat daya dan tahan lama.

Ketujuh, pemasangan yang sangat mudah karena tidak terhubung antar lampu yang satu dengan lampu yang lain. Kedelapan, Tidak memerlukan perawatan khusus, cocok untuk digunakan di wilayah yang jauh dari kota yang hanya dilakukan pengecekan dalam beberapa bulan.

Karena berbagai kelebihan inilah yang membuat PJU LED tenaga surya menjadi pilihan tepat untuk mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas di malam hari. Khususnya di daerah pegunungan dan daerah yang jauh dari penanganan listrik. PJU ini akan sangat menguntungkan dari segi nilai investasi jangka panjang yang membuat harga lampu LED jalan raya yang tinggi bukanlah menjadi soal. Selain itu, lampu penerangan jalan LED tidak mengandung merkuri sehingga sangat ramah lingkungan lho! Untuk melihat produk dan harga penerangan jalan LED, Anda dapat melihatnya di link ini https://www.sankelux.co.id/product?id=116.

1
2
3