SANKELUX- Solar panel atau tenaga surya,
dikenal sebagai energi terbarukan dan telah bertransformasi menjadi energi alternatif
paling mudah di aplikasikan bagi masyarakat awam. Namun, belum banyak
masyarakat yang tahu, jika panel surya memiliki beberapa jenis dengan karakteristik
yang berbeda-beda.
Kebanyakan panel
surya yang dijual di Indonesia adalah salah satu jenis tertentu yang dianggap
paling cocok untuk geografis wilayah
Indonesia itu sendiri. Hal ini lah yang menjadi salah satu alasan kenapa harga panel surya untuk rumah tangga cukup bervariasi, karena disesuaikan dengan
jenisnya. Sebelum membahas jenis panel surya tersebut dan alasan kecocokan
dengan geografis negeri kita, sebaiknya Anda membaca terlebih dahulu beberapa
jenis panel surya pada tabel di bawah ini:
Jenis
|
Efisiensi
Perubahan Daya
|
Daya
Tahan
|
Biaya
|
Keterangan
|
Penggunaan
|
Mono
|
Sangat Baik
|
Sangat Baik
|
Baik
|
Kegunaan Pemakaian Luas
|
Sehari-hari
|
Poli
|
Baik
|
Sangat Baik
|
Sangat Baik
|
Cocok untuk produksi masal di masa depan
|
Sehari-hari
|
Amorphous
|
Cukup Baik
|
Sangat Baik
|
Baik
|
Bekerja baik dalam pencahayaan fluorescent
|
Sehari-hari dan perangkat komersial
|
Compound
|
Sangat Baik
|
Sangat Baik
|
Cukup Baik
|
Berat dan rapuh
|
Pemakaian di luar angkasa
|
Dari keempat jenis
diatas, yang paling populer dan sering digunakan oleh masyarkat awam adalah
jenis pertama dan kedua. Jenis Mono dan Poli yang merupakan kependekan dari
Monokristalin dan Polikristalin.
Monokristalin
merupakan panel surya yang di anggap paling efisien, ia dapat menghasilkan daya
listrik dengan persatuan luas yang paling tinggi serta memiliki efisiensi
sampai dengan 15%. Kelemahan panel jenis ini adalah tidak dapat berfungsi baik
di tempat yang cahaya mataharinya kurang. Efisiensi panel surya jenis ini akan
menurun secara drastis dalam cuaca berawan.
Sedangkan panel surya jenis
polikristalin memiliki susunan kristal yang acak. Tipe ini memerlukan luas
permukan yang lebih besar dibandingkan dengan monokristalin jika untuk menghasilkan
daya listrik yang sama. Akan tetapi, jenis panel surya ini tetap dapat
menghasilkan listrik dalam berbagai kondisi cuaca bahkan pada saat mendung
sekalipun.
Jika berbicara
panel surya, tentu yang akan sangat berpengaruh adalah iklim. Iklim inilah yang
kemudian menjadi penentu cocok atau tidaknya panel surya di suatu wilayah.
Untuk Indonesia sendiri, meskipun berada di titik equador dan mendapatkan sinar
matahari yang panjang setiap tahunnya, Indonesia tetaplah negara tropis. Dimana
ciri khas iklim tropis adalah selain mendapatkan paparan sinar matahari yang
tinggi, juga mendapatkan curah hujan yang tinggi pula. Bahkan beberapa titik
timur Indonesia merupakan salah satu tempat terbasah di dunia.
Oleh karena itu,
pemilihan jenis panel surya yang paling cocok adalah jenis Polikristalin.
Meskipun efisiensi jenis Polikristalin ini lebih rendah dari Monokristalin pada
saat kondisi matahari terik, tetapi jenis efisiensi Polikristalin akan tetap
stabil pada cuaca berawan/ mendung. Selain itu, harga panel surya untuk rumah
tangga jenis ini juga relatif dapat dijangkau oleh masyarakat luas.