Memahami Pengaplikasian Net Metering pada Sistem PLTS
SANKELUX- Pengaplikasian sistem PLTS untuk rumah tangga memiliki
dua skema, yaitu Solar Home System
(SHS) dan solar PV rooftop (PLTS
atap). Jika Anda memperhatikan, pada sistem solar
PV rooftop menggunakan net metering
sebagai tambahan komponen eksternal. Sedangkan dalam skema solar SHS atau sistem tenaga surya lainnya seperti PJUTS pun tidak
terdapatnet meteringdi dalam
sistemnya. Lalu apa yang menjadikan komponen eksternal ini spesial? Apakah
pemakaian harga listrik tenaga surya 5000 watt pada sistem PLTS atap dapat memasang
net metering? Untuk menjawab dan memahaminya secara mendalam
baca tulisan ini hingga akhir.
Apa itu net metering?
Net metering adalah sistem
layanan yang diberikan PLN untuk pelanggan PLN yang memasang sistem pembangkit
listrik tenaga surya (PLTS) di properti mereka. Artinya, meskipun Anda memasang
sistem PLTS untuk kebutuhan rumah tangga, Anda tetap harus menggunakan jaringan
listrik konvensional (PLN).
Siapa yang mengeluarkan peraturan?
Peraturan mengenai net metering ini dikeluarkan oleh
Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 0733 K/DIR Tahun 2013 tentang Pemanfaatan
Energi Listrik Dari Fotovoltaik (PV) Oleh Pelanggan PLN. Selain itu, keberadaan
net metering juga mengacu pada SPLN
D.5005-1:2015, yang disahkan pada tanggal 13 Mei 2016. Acuan ini mengenai
persyaratan teknis interkoneksi sistem fotovoltaik (PV) pada jaringan
distribusi tegangan rendah (JTR) dengan kapasitas hingga 30 kWp. Dengan adanya
acuan ini, net metering hanya dapat
diaplikasikan oleh pelanggan yang memenuhi syarat-syarat tertentu.
Mengapa diperlukan?
Hadirnya net metering memungkinkan rumah tangga untuk dapat berperan aktif
dalam memproduksi listrik dalam skala kecil. Pelanggan PLN yang telah memiliki
instalasi PLTS di property miliknya dapat mengekspor listrik berlebih yang
dihasilkan PLT ke jaringan PLN. Selain itu, saat PLTS tidak mampu memenuhi
kebutuhan listrik pelanggan, net metering
dapat mengimpor listrik dari jaringan PLN. Berkat koneksi net metering yang terintegrasi dengan
PLN, memungkinkan sistem panel surya dapat mengakses listrik sepanjang malam
walaupun produksi panel surya tidak aktif. Sehingga panel surya Anda menjadi
solusi energi tanpa henti selama 24 jam.
Bagaimana net metering bekerja
dan dapat memasok energi sepanjang malam?
·Panel mengubah sinar matahari menjadi energi
listrik
·Inverter mengubah listrik yang diproduksi oleh
sinar matahari dari arus searah (DC) ke arus bolak-balik (AC) untuk digunakan
di rumah, sekolah atau kantor serta mengukur energi yang dihasilkan oleh sinar
matahari
·Energinya kemudian digunakan untuk menghidupi
rumah, sekolah, atau kantor
·Meteran akan menunjukan penggunaan energi yang
tersedia serta yang berlebih
·Kelebihan listrik yang tidak terpakai akan
dikembalikan ke jaringan grid
Bagaimana mekanisme untuk mendapatkan
net metering?
·Pelanggan yang ingin mengaplikasikan net
metering, harus mendaftar terlebih dahulu denga mengisi formulir di kantor PLN
wilayah terdekat.
·Setelah aplikasi diterima, PLN akanmenginstall
kWh meter EXIM (Export - Import) di
rumah pelanggan.
·Dalam sebulan, energi listrik PV yang diekspor
ke PLN akan dihitung, dan akan digunakan sebagai kredit untuk mengurangi
tagihan listrik konvensional di bulan berikutnya.
·Energi listrik PV yang di ekspor kepada jaringan
PLN tidak dapat dikonversikan menjadi uang. Tetapi, sebagai kompensasi
kelebihan energi tersebut akan dikuantitasi dalam bentuk energi (kWh) sebagai
pengurang tagihan listrik. Jika Anda ingin mengkuantitasi kelebihan energi
dalam bentuk uang sesuai dengan harga jual listrik ke PLN maka gunakanlah sistem
net billing.
Sebagai informasi tambahan, untuk
mendapatkan dan mengurus net metering,
setiap wilayah memiliki kebijakan berbeda-beda tergantung pada kestabilan
sistem listrik PLN di wilayah tersebut. Dalam pencatatan biaya tagihan net metering pun akan berbeda dengan
pencatatan tagihan listrik konvensional. Komponen ekspor (jual listrik ke PLN)
perhitungannya akan di sesuaikan dengan daya listrik yang Anda gunakan,
misalnya harga listrik tenaga surya 5000 watt untuk pemakaian rumah tangga.
Dengan adanya net metering ini
telah meningkatkan keinginan masyarakat untuk memasang PLTS atap. Namun perlu
diketahui dalam memasang sistem PLTS atapharus disesuaikan dengan beban kebutuhan energi rumah tangga. Hal ini
ditujukan agar tidak mengenai rekening minimum PLN seperti harga listrik tenaga
surya 5000 watt yang disebutkan sebelumnya. Dengan adanya net metering ini, pemasangan PLTS atap di Indoneisa tercatat telah
mencapai 338 pelanggan pada tahun 2018.