SANKELUX- Pemakaian energi alternatif
terbarukan seperti sinar matahari kian diminati. Namun, tidak banyak orang yang
mengetahui bagaimana aplikasi solar panel untuk konsumsi ritel atau perumahan.
Banyak
orang bertanya, setelah menggunakan panel tenaga surya, bagaimana dengan
instalasi listrik PLN yang telah terpasang sebelumnya. Atau pertanyaan mengenai
perbedaan sistem instalasi panel surya terhadap harga listrik tenaga surya 1000 watt. Menanggapi hal tersebut, kami menjawab bahwa hal itu tergantung pada
kebutuhan.
Untuk
hunian, pada dasarnya ada dua jenis instalasi panel surya yang bisa diterapkan,
dimana masing-masing berkaitan dengan peralatan pendukung yang digunakan, yaitu
Off Grid dan On Grid. Lalu sistem apa yang cocok untuk hunian dengan konsep
perumahan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pahami dahulu kedua sistem
tersebut.
Off Grid atau disebut juga stand alone
PV (photovoltaic) system atau sistem pembangkit
listrik yang hanya mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi
utama dengan menggunakan rangkaian panel surya untuk menghasilkan energi
listrik sesuai kebutuhan. Dengan menginstalasi sistem ini Anda tidak perlu lagi
menggunakan listrik dari PLN ataupun backup lainnya seperti genset. Off Grid bersifat mandiri, adapun tipe
solar sistem untuk hunian yang menggunakan baterai hanyalah sebagai media
penyimpanan atau bank energi.
Pada
sistem Off Grid, kapasistas baterai
harus memperhitungkan cadangan jika kondisi cuaca buruk yang berakibat pada
produksi energi sinar matahari kurang optimal. Untuk Indonesia, kementrian ESDM menyarankan masyarakat yang menggunakan sistem ini untuk menggunakan
baterai dengan kapasitas cadangan minimal 3 hari sebagai patokan (autonomous days).
Sistem
On Grid (disebut juga Grid Tie/ Grid
Interactive), menggunakan solar panel untuk menghasilkan listrik yang ramah
lingkungan dan bebas emisi. Sesuai namanya, rangkaian sistem ini tetap
terhubung dengan jaringan PLN dengan mengoptimalkan pemanfaatan energi dari
panel surya untuk menghasilkan energi semaksimal mungkin.
Dalam
sistem On Grid, baterai merupakan hal
yang tidak wajib, mengingat tenaga surya bukanlah sumber energi utama. Sesuai
namanya, On Grid berarti bekerjasama
dengan arus listrik dari PLN. Yakni arus PLN menjadi penghubung atau penyalur
arus listrik dari panel surya kepada beban. Sehingga seluruh penggunaan listrik
pada waktu siang hari dihasilkan dari energi listrik panel surya. Sedangkan untuk malam hari
menggunakan PLN.
Dari
penjelasan mengenai kedua sistem diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem Off Grid merupakan sistem PLTS yang
diperuntukan untuk daerah-daerah terpencil/ pedesaan atau penerangan jalan. Hal
tersebut dikarenakan produk sistem ini bersifat mandiri dan dapat bekerja
dengan komponen yang lengkap meskipun tidak terjangkau jaringan PLN.
Sedangkan
untuk hunian dengan konsep perumahan, On Grid dinilai
lebih tepat atau sesuai untuk digunakan sebagai energi alternatif untuk hunian
di perumahan. Karena konsep hunian perumahan biasanya berada di perkotaan yang
memiliiki aliran listrik dari PLN. Selain itu, Anda juga dapat mengkonversikan harga listrik tenaga surya 1000 watt dengan harga listrik dari PLN. Dengan adanya
sistem ini, akan mengurangi tagihan listrik dan memberikan nilai tambah pada
pemiliknya.
Sudah
tahu kan sistem apa yang paling sesuai untuk perumahan? Jika sudah, yuk mulai
rencanakan instalasi listrik tenaga surya di rumah Anda. Selama bulan Desember
ini ada promo akhir tahun lho untuk semua jenis solar panel. Harga mulai dari Rp. 377.500 untuk solar panel 30 WP 6 V. Untuk
melihat lebih lengkap kunjungi https://www.sankelux.co.id/search?diskonend=100.