Pentingnya Mengatur Sudut Kemiringan Ideal Saat Pemasangan Solar Cell
SANKELUX- Memasang solar cell memang
terbilang mudah, tapi bukan berarti dapat dilakukan sembarangan. Jika tidak
memperhatikan kaidah-kaidahnya, solar cell tidak akan berkerja maksimal. Energi
matahari bisa didapatkan secara maksimum ketika sinar matahari tepat tegak
lurus dengan area penangkap. Hal ini dapat dicapai dengan sistem solar tracker yang dapat menyesuaikan
sudut permukaan mengikuti pergerakan matahari. Namun, sistem ini cukup mahal
jika dibandingkan sistem fixed.
Sehingga harga solar cell untuk rumah tangga yang harus dikeluarkan menjadi lebih besar.
Terdapat
cara lain untuk mendapatkan energi maksimal namun tetap menghemat harga solar cell untuk rumah tangga yang harus
dikeluarkan. Yaitu dengan memasang solar
cell dengan sudut kemiringan atau slope
dan sudut azimuth yang tepat.
Intensitas
matahari yang diterima oleh solar cell sangat mempengaruhi daya yang dihasilkan
oleh sistem fotovoltaik. Semakin besar intensitas radiasi yang diterima maka
daya yang dapat dihasilkan oleh sistem juga semakin besar.
Posisi
kemiringan solar cell yang tepat akan
sangat menentukan pemaksimalan penerimaan energi matahari. Artinya, meskipun solar cell sudah steril dari berbagai
macam penghalang belum berarti
intensitas matahari yang tinggi dapat terserap seluruhnya.
Untuk
sudut kemiringan ideal untuk solar cell
sendiri sebetulnya relatif. Relatif disini artinya disesuaikan dengan musim,
yaitu musim panas, musim dingin dan musim gugur. Akan tetapi, karena di
Indonesia hanya memilikidua musim yaitu musim panas dan musim hujan, tidak diperlukan
penyesuaian sudut kemiringan solar cell
setiap musimnya.
Sudut
kemiringan antara 10-30° dianggap sudah sangat membantu efisiensi. Kemiringan ini ideal
karena tidak terlalu tajam sehingga memberi kemudahan dalam perawatan/
pembersihan. Air hujan akan mengalir turun cepat dan menyapu kotoran serta
debu. Sedangkan saat musim panas, sudut ini akan membantu penyerapan cahaya
selama sehari penuh.
Apabila solar cell dipasang rata dan tidak ada
kemiringannya, dikhawatirkan akan terjadi pengendapan debu dan kotoran yang
akan mengendap saat bercampur dengan air hujan. Pengendapan ini beresiko untuk
menutup permukaan dan mengurangi efektifitas solar cell. Jika hal ini terjadi, dapat mengganggu sistem produksi
PLTS akan terganggu dan bahkan energi listrik yang dihasilkan menjadi tidak
sesuai spesifikasi pada sistem pengisian baterai.